PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Guntur Cahyono, M.Pd.
Lutfi Isnan Romdloni (23010-15-0361)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN PAI
Teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan
pesat, sehingga dengan perkembangan tersebut telah mengubah paradigma masyarakat
dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada
informasi media cetak dan media elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi
lainnya seperti informasi dari dunia maya. TIK (Teknologi, Informasi dan
Komunikasi) atau dalam bahasa Inggris ICT (Information and communication
technology) saat ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai
aspek. Semakin tinggi kemampuan dalam memanfaatkan TIK, akan semakin tinggi
pula kemampuan bersaing dalam kehidupan. Teknologi komunikasi yang terus
mengalami kemajuan akan mempengaruhi
pola komunikasi masyarakat nantinya (Sudarwan,
2010). Salah satu bidang
yang mendapatkan dampak yang
cukup berarti dalam perkembangan riset dan teknologi adalah bidang pendidikan
(Asmani, J.M.2011: 24). Dengan ini teknologi informasi mempercepat kita dalam
memperoleh informasi dan komunikasi bukan hanya satu waktu tapi setiap waktu
kita dapat mengaksesnya dengan cepat melalui teknologi pendidikan, hal ini
dapat membantu dalam proses belajar mengajar . (Koskosankampus.blogspot.com)
Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris Instructional Technology
adalah media komunikasi yang berkembang pesat, dan dapat dimanfaatkan dalam
pendidikan. Pendapat lain mengatakan bahwa teknologi pendidikan adalah
pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu
untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar manusia (Nasution, 2005: 1). Teknologi
pendidikan diartikan sebagai cara mendesain sistematis, melaksanakan dan
mengevaluasi keseluruhan proses belajar-mengajar, hubungan dengan tujuan-tujuan
yang telah dikhususkan serta didasarkan atas prinsip- prinsip belajar dan komunikasi yang terjadi pada
manusia, dan memanfaatkan pelbagai sumber manusia dan non manusia dengan maksud
agar pengajaran lebih efektif (Sudjana dan Rivai, 1989: 68).
Karakteristik teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronika yang menjadikan guru dan peserta
didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau guru dan sesama guru dapat
berkomunikasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang sifatnya
seremonial. Memanfaatkan keunggulan
teknologi informasi dan
komunikasi misalnya menggunakan
komputer (digital media dan computer networks) atau laptop, menggunakan
bahan belajar yang bersifat mandiri (self-learning materials) dan yang
tersimpan di komputer/laptop sehingga dapat diakses oleh guru dan peserta didik
kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya, serta
memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer/laptop (Sudirman Siahaan, 2008:
45-46). (Koskosankampus.blogspot.com)
Dalam pembelajaran abad-21 ini, guru dituntut untuk mampu
menggunakan TIK sebagai sumber belajar, salah satunya dengan menggunakan
akses internet. Internet
merupakan sumber informasi yang
tak terbatas (Slamet, 2009). Selain mampu menggunakan TIK sebagai sumber
belajar, guru juga dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran kreatif dan
inovatif yang terintegrasi dengan TIK.
Menurut Suhendar yang dikutip oleh Aloysius (2009), pembelajaran yang kreatif
dan menyenangkan merupakan hal yang sangat penting, karena dapat membantu siswa
untuk berhasil dalam pembelajaran, menciptakan solusi dalam memecahkan masalah,
sangat mempengaruhi kehidupan siswa, menimbulkan rasa senang dan puas.
Kemampuan guru dalam mengintegerasikan TIK ke dalam pembelajaran juga akan
mempengaruhi kemampuan siswa secara signifikan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Namun, pada kenyataannya saat ini masih banyak guru yang memiliki
kendala dalam memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan beban
kerja guru terlalu banyak sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk
mengembangkan materi mengajar yang kreatif. Selain itu, ketidaksiapan guru
untuk mengintegerasikan TIK dalam pembelajaran karena kurangnya kompetensi guru
dalam memanfaatkan TIK. Padahal kompetensi guru dalam menggunakan TIK sangat
mempengaruhi potensi pengimplementasian TIK dalam pembelajaran.
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Pembelajaran PAI
Problematika pendidikan Agama Islam selama ini mencakupi tiga hal:
pertama, salah mendefinisikan agama. Kedua, paradigma yang digunakan dalam
pembelajaran agama. Ketiga, tujuan pembelajaran agama. Agama hanya dimaknai
sebatas ritual dan bacaan-bacaan semata, padahal secara mendalam agama dapat
diartikan keseluruhan tingkah laku manusia dalam hidup. Tingkah laku itu
membentuk keutuhan manusia berakhlak mulia atas dasar beriman kepada Tuhan dan
tanggung jawab pribagi di hari kemudian (Hidayat, 2007: 6).
Paradigma yang digunakan dalam pembelajaran agama di
sekolah/madrsah belum komprehensif, karena masih berparadigma substantif yaitu
mengkaji agama hanya sebatas mengkaji teks-teks tanpa dipadukan dengan tujuan
moral yang memberikan pedoman etik secara abadi. Oleh karena itu, paradigma
seperti ini perlu diikuti dengan paradigma inklusivistik yang berpandangan
terbuka terhadap segala sesuatu karena tidak ada manusia yang sempurna, serta
diikuti juga dengan paradigma pluralistik yang berpandangan bahwa keberagaman
adalah sesuatu yang tak terhindarkan (Hidayat, 2007: 7).
Problem ketiga adalah tujuan pembelajaran agama yang keliru, karena
itu inti dari pembelajaran agama di sekolah/madrasah adalah untuk membersihkan,
mengingatkan, dan menggugah, serta mengaktifkan (kembali) fitrah setiap
manusia, sehingga fitrah itu mampu mempengaruhi dan mengarahkan pola pikir dan
perbuatan/tindakan seseorang (Hidayat, 2007: 8). (Koskosankampus.blogspot.com). Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran agama Islam memiliki ketergantungan yang sangat tinggi.
Ia dipengaruhi oleh fasilitas, kondisi sekolah, keluarga, siswa, serta
bagaimana persepsi guru terhadap kurikulum (Majid dan Andayani, 2005: 167).
Berdasarkan problematika tersebut, inovasi pembelajaran pendidikan
agama Islam sangat perlu dilakukan. Salah satunya adalah pembelajaran berbasis
ICT sebagai alternatif baru dalam proses pembelajaran PAI sehingga problematika
dapat dipecahkan serta tujuan yang diinginkan
dapat terealisasikan. Namun
bentuk penerapan dari pendidikan agama Islam berbasis ICT inilah yang
akan dikaji serta didesain sesuai kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran PAI berbasis ICT disini maksudnya adalah proses
pembelajaran agama Islam yang berusaha memecahkan masalah pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber yang ada
seefektif mungkin. Namun lebih ditekankan kepada pendayagunaan ICT
khususnya internet sebagai
media pembelajaran pendidikan agama Islam dalam bentuk
e-learning (Nurdin, 2016: 60).
Sebagaimana diungkapkan oleh Tajul Ariffin Noordin bahwa penggunaan
teknologi canggih seperti komputer sangat penting dan dapat mempengaruhi
perkembangan PAI dalam lima tahap. Pertama, penggunaan komputer dalam
pembelajaran dapat berperan sebagai alat bantu untuk memungkinkan PAI meluaskan
paradigma ilmunya; kedua penggunaan teknologi canggih dapat digunakan untuk
mewujudkan integrasi antara
PAI dengan pendidikan
sains; ketiga bagaimana kita dapat
menggunakan dan mengeksploitasi secara positif segala
bentuk teknologi yang
ada untuk menjadikan
PAI sebagai dasar pengajian
ilmu pendidikan atau
dasar ilmu-ilmu; keempat, untuk
mewujudkan suatu rangkaian
PAI sedunia. Kemudahan teknologi
dapat digunakan untuk merangka dan
membina satu paradigma
dan kurikulum PAI
yang sama untuk negara-negara Islam; kelima untuk
membina konsep ketauhidan ilmu- ilmu. Ini bermaksud dengan teknologi kita dapat
menerangkan bahwa ilmu itu sebenarnya bersifat kesatuan. Tahap kelima ini
melengkapkan usaha kita untuk membina peradaban Islam yang maju; lelima
pengaruh teknologi terhadap perkembangan pembelajaran PAI tersebut dapat dibuktikan
dan dirasakan hasil positifnya bila teknologi informasi di zaman globalisasi
saat ini benar-benar dimanfaatkan serta didaya gunakan oleh stakeholders
pendidikan khususnya guru PAI (Nurdin, 2016: 60-61).
Inovasi Pembelajaran PAI di Sekolah atau Madrasah
Inovasi adalah suatu perubahan baru menuju ke arah perbaikan atau
berbeda dari yang ada sebelumnya, dilakukan dengan sengaja dan berencana
(Bambang, 2008: 295). Dalam konteks teknologi pembelajaran, inovasi mengacu
kepada pemanfaatan teknologi
canggih, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat
keras (hardware) dalam proses pembelajaran. Tujuan utama aplikasi teknologi
baru ini adalah untuk meningkatkan mutu, efektivitas dan efisiensi
pembalajaran. Metode dan strategi juga merupakan sebuah inovasi dalam
pembelajaran (Bambang, 2008: 297).
Inovasi dalam hal pesan-pesan al-Qur’an Hadis yang disampaikan
dalam pembelajaran PAI telah mengalami kemajuan. Hal ini terbukti dengan
banyaknya software-software Islami yang diciptakan oleh pakar yang bisa
dimanfaatkan dalam menunjang
media pembelajaran. Seperti
halnya power point, flash, al-Qur’an digital, Hadits digital, e-book, games dan
lain sebagainya. Dengan demikian pemanfaatan ICT, bisa membawa dampak positif
bagi pembelajaran PAI. Ia bisa mempermudah pembelajaran, sekaligus bisa
menampilkan pembelajaran yang tidak membosankan dengan hanya bertumpu pada satu
metode saja. Guru PAI juga tidak dipandang ketinggalan zaman, namun bisa
mempelopori ICT yang bermoral dan bermartabat.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dapat menghasilkan
manfaat yang sangat baik, terutama bagi peserta didik, seperti memberikan
motivasi belajar secara mandiri, meningkatkan kemampuan individu, memberikan
kemudahan dalam memperoleh informasi, dan memberikan kesempatan untuk melakukan
eksplorasi konsep secara lebih mendalam. (Koskosankampus.blogspot.com). Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi juga dapat memperluas ruang lingkup paradigma dan kurikulum
Pendidikan Agama Islam serta mengintegrasikan Pendidikan Agama Islam dengan
pendidikan modern.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, J.M. 2011. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: DIVA press. Barizi,A.
Danim, Sudarwan. 2010. Media
komunikasi pendidikan.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2005. Pendidikan Agama Islam
Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nurdin, Abain. 2016. Inovasi Pembelajaran PAI di Era Information
and Communication Technology dalam Jurnal Tadrîs Volume 11 Nomor 1 Juni
2016. Jember: IAIN Jember.
Rahmat, Dudung Hidayat. 2007. Pendidikan Agama,
Urgensi dan Tantangan dalam Mohammad Ali, Ilmu dan
Aplikasi Pendidikan. PT. IMTIMA.
Riyanto, Slamet. 2009. Modul Pembuatan Bahan Ajar Berbasis
Online. Jakarta : Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional.
S. Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru.
Siahaan, Sudirman. 2008. Mengapa
Harus Menggunakan E-Learning Dalam Kegiatan Pembelajaran dalam Jurnal
Teknodik Vol.XII. No.1. Jakarta: Depdiknas.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran,
Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Komentar